Program Studi Ilmu Komunikasi UM menggelar kuliah tamu dengan tema “Design Thinking in Communication” untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana menerapkan konsep berpikir terstruktur dalam konteks komunikasi serta pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diadakan pada Rabu, 13 September 2023 di Aula Aula HOS Cokroaminoto.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Ilmu komunikasi angkatan 2022-2023 ini dibuka langsung oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Ananda Dwita Yuniar, S.I.Kom, M.A. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan betapa pentingnya kemampuan design thinking dalam menghadapi tantangan di era digital saat ini. Beliau menekankan bahwa kompetensi ini dinilai sangat krusial untuk kesuksesan mahasiswa dalam menghadapi perubahan dan dinamika yang terus berkembang dalam dunia komunikasi digital.
Proses kreatif dalam berpikir ini tidak muncul dengan sendirinya. Dibutuhkan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang memadai, seperti yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi. Kegiatan semacam ini adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi era digital yang juga diramaikan oleh hadirnya berbagai AI. Tanpa upaya semacam ini, generasi muda kita akan tertinggal, terutama mengingat kemajuan teknologi yang membawa perubahan besar di berbagai aspek kehidupan.
Sementara itu, Dr. Rahmawati Zulfiningrum, S.I., Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi di Udinus yang menjadi pemateri pada kuliah tamu ini, menekankan pentingnya generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang design thinking. Beliau menyatakan bahwa dalam era ini, generasi muda harus memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif, sejalan dengan konsep design thinking.
“Perkembangan teknologi seperti AI, membuat pemahaman tentang design thinking menjadi semakin relevan, karena hal ini dapat membantu generasi muda menghadapi perubahan dan tuntutan baru dalam berkomunikasi dan berinovasi,” tutur Rahmawati.
Beliau juga menjelaskan bahwa untuk menghasilkan ide dalam design thinking, kita perlu menggabungkan dua jenis pemikiran, yaitu pikiran sadar (conscious) dan pikiran bawah sadar (unconscious). Selain itu, ada prototyping yang bisa menjadi jalan pintas untuk menghasilkan ide, di mana kita mencoba membuat model atau rancangan awal untuk mengembangkan gagasan. Selain itu, Rahmawati juga menyebutkan teknik seperti bodystorming, di mana kita berpura-pura menjadi pengguna produk atau layanan untuk mendapatkan wawasan baru, serta metode mind mapping, yang melibatkan pembuatan peta konsep visual untuk menjelajahi berbagai ide dan hubungannya. Dengan menggabungkan semua ini, diharapkan kedepannya peserta dapat menciptakan ide-ide kreatif dalam proses design thinking. (ISM)