Program Studi Ilmu Komunikasi FIS UM menggelar kegiatan Workshop Wawasan Kebangsaan OCINATION 2023 dengan tema “Pengembangan Karakter dan Mental Kebangsaan, Menjunjung Tinggi Nilai Nasionalisme Mahasiswa”. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober ini bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara Lantai 7 Gedung A6 FIS UM. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi dan 121 mahasiswa Angkatan 2023. Rangkaian kegiatan terbagi dalam dua sesi utama yaitu outbound dan inbound.

Outbound diadakan di Lapangan Psikologi, yang terletak di depan Gedung FIS. Acara dimulai dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Ananda Dwitha Yuniar, S.I.Kom, M.A. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membentuk mahasiswa yang mandiri dan mendorong semangat kebersamaan di lingkungan perkuliahan. Selanjutnya, Kepala Laboratorium Prodi Ilmu Komunikasi, Prawinda Putri Anzari, S.I.Kom., M.Si., memberikan arahan kepada peserta dan mengingatkan mereka untuk aktif mengikuti setiap rangkaian kegiatan dengan baik.

Rangkaian outbound dikemas dengan berbagai permainan menarik yang dipandu oleh Michael Yudha Pratama, M.Pd dari Indonesia LED Consultant. Tidak hanya seru-seruan peserta juga terlibat dalam beragam permainan yang mencakup aspek kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan.

Salah satu permainan yang paling mengesankan adalah permainan “bebek dan gajah.” Dalam permainan ini, sambil bernyanyi dan berjoget, peserta akan diberi intruksi oleh pemandu. Mereka dibagi menjadi tiga orang per kelompok, di mana dua orang berperan sebagai gajah (berdiri bergandengan), dan satu orang menjadi bebek (jongkok di depan gajah). Ketika disebut “tukang daging,” maka peserta yang menjadi bebek akan berlari mencari gajah lain, dan saat disebut “tukang gading,” gajahlah yang mencari bebek. Ketika kata “longsor” diucapkan, semua peserta berlari mencari pasangan baru. Melalui permainan ini peserta dilatih untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama.

Permainan kerja sama lainnya yang tidak kalah menarik adalah memasukkan bola ke dalam keranjang menggunakan spatula, memecahkan balon dengan mata tertutup, dan permainan kaki seribu di mana peserta harus berjalan dengan tangan mereka sambil duduk di atas pangkuan peserta lainnya, menirukan gerakan kaki seribu.

Beranjak ke sesi inbound, peserta diberikan dua materi penting. Pertama, materi disampaikan oleh Ryan Singgih Prabowo, M.Si., yang memberikan wawasan inspiratif mengenai bagaimana cara menjadi mahasiswa berkarakter unggul. Ryan mendorong mahasiswa untuk dapat saling menghormati dan membantu sesama agar terbangun atmosfer kebersamaan di kampus yang positif. Pemateri juga menekankan pentingnya kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi setiap tantangan di dunia perkuliahan.

Sebelum mengakhiri sesi pemateriannya, Ryan mengajak seluruh peserta beranjak dari tempat duduk untuk membentuk lingkaran dan mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangannya. Momen ini menjadi haru biru ketika seluruh peserta saling berpelukan sambil menyanyikan lagu Laskar Pelangi dengan sepenuh hati. Beberapa peserta tampak menangis terharu saat menghayati atmosfer kebersamaan yang akan menjadi pengalaman berharga dalam perjalanan kuliah mereka ke depan.

Memasuki materi kedua, peserta dijelaskan mengenai berbagai aspek keorganisasian. Materi ini dibawakan oleh Muhammad Ashif Sa’bani, selaku staf muda BEM FIS divisi pemuda dan olahraga Sebagai mahasiswa yang telah terjun langsung dalam keorganisasian kampus, Ia menjelaskan secara rinci terkait peran, tanggung jawab, serta strategi untuk dapat berpartisipasi aktif dalam organisasi. Tidak lupa Ia juga menjelaskan mengenai manfaat berorganisasi di lingkungan kampus, termasuk peningkatan kemampuan kepemimpinan dan manajemen diri.

Sebelum kegiatan diakhiri, peserta yang sudah dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil menampilkan penampilan yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Penampilan yang dihadirkan tentunya mengangkat tema nasionalisme seperti tarian, drama, musikalisasi puisi, dan lain sebagainya. Beberapa penampilan yang dinilai paling memukau diberi penghargaan langsung oleh dosen dan ketua himpunan. Unjuk bakat ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri mereka saat tampil di atas panggung. (ISM)